Sutoyo Siswomiharjo merupakan salah satu perwira Angkatan Darat yang menolak ide PKI untuk membentuk Angkatan Kelima. Akibat penolakan tersebut, Sutoyo Siswomiharjo menjadi salah satu korban dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Achmad Yani dikenal sebagai seorang tentara yang berseberangan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ketika menjabat sebagai Men/ Pangad, beliau menolak keinginan PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri atas kaum buruh dan tani. Ahmad Yani menjadi salah satu korban dalam peristiwa G 30 S.
Suprapto adalah salah satu perwira militer yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang. Beliau juga merupakan salah satu perwira militer yang menolak pembentukan angkatan kelima yang diusulkan PKI.
Slamet Rijadi lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 28 Mei 1926 dengan nama Soekamto. Oleh karena semasa kecil sering sakit, namanya diganti menjadi Slamet. Beliau merupakan pendiri Resimen 26 Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Robert Wolter Monginsidi lahir di Mamalayang, Manado, pada 14 Februari 1925. Beliau merupakan perwira muda berani melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia.
Hasan Basry merupakan tokoh militer dan Pahlawan nasional Indonesia. Beliau berjuang melawan Belanda pada masa Revolusi Kemerdekaan. Sesuai Perjanjian Linggajati, Kalimantan menjadi wilayah di bawah kekuasaan Belanda.
Abdul Halim Perdana Kusuma merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia. Beliau meninggal dunia saat menjalankan tugas semasa perang Indonesia–Belanda di Sumatra, yaitu ketika ditugaskan membeli dan mengangkut perlengkapan senjata dengan pesawat terbang dari Thailand.
Frans Kaisiepo terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 sebagai wakil dari Papua. Konferensi tersebut membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat.
Raden Eddy Martadinata adalah tokoh ALRI. Beliau mengkoordinasi pembentukan BKR Laut Pusat yang kemudian berubah menjadi ALRI.